(Baca juga: Fauci: CDC Mungkin Akan Rekomendasikan Gunakan Dua Masker untuk Hindari Covid-19)
Dia kemudian meminta Universitas Otonomi Nasional Chiapas—institusi yang memberi penugasan kepada korban di klinik kota itu—agar memindahkannya ke lokasi lain. Namun, Davalos malah diberikan satu bulan cuti oleh pihak kampus, sedangkan permintaannya untuk pindah kerja ke tempat lain malah diabaikan.
Tidak jelas apakah korban juga memberi tahu pihak universitas tentang kekerasan seksual terhadapnya, yang sebelumnya dia laporkan ke polisi.
(Baca juga: Merinding, Surat Lawas Tahun 1969 Ini Meramalkan Masa Depan, Termasuk Kehadiran Zoom)
Teman-temannya mengatakan, menjadi korban pelecehan secara fisik dan psikis serta bertahan selama sepuluh hari tanpa penghasilan, membuat Davalos mengalami depresi yang menyedihkan. Kelompok hak asasi perempuan di Meksiko pun menyatakan kemarahan mereka atas kematian Davalos.