Belum jelas alasan mengapa mereka ditahan.
Kelompok itu mengatakan mereka kemudian secara paksa dikembalikan ke pihak berwenang di Chechnya, sebuah republik selatan Rusia.
Sementara itu, pemimpin otoriter kawasan itu, Ramzan Kadyrov, secara konsisten membantah tuduhan penahanan ilegal dan pelanggaran hak asasi manusia.
Dia dan pejabat pemerintah lainnya bahkan menegaskan tidak ada anggota komunitas LGBT + di Chechnya.
Seorang juru bicara pemerintah juga menolak laporan itu dan menyebutnya sebagai "kebohongan total".
(Baca juga: Upaya Kudeta Haiti Digagalkan, Setidaknya 23 Orang Ditangkap)