Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Strategi Revitalisasi Seni Tradisi

Opini , Jurnalis-Rabu, 17 Februari 2021 |17:41 WIB
Strategi Revitalisasi Seni Tradisi
Foto: Istimewa
A
A
A

Mereka berusaha melakukan penyesuaian dengan selera pasar. Mengakomodasi beberapa hal yang bisa ditoleransi tanpa menghilangkan akar dan ciri khas dari seni tradisi. Model ini terjadi pada kesenian tarling di Cirebon dan Indramayu, luduruk dan sejenisnya.

Kedua, tetap konsisten pentas meski tidak mendapat dukungan publik. Cara ini diperlukan komitmen yang cukup tinggi dari para pelaku seni tradisi, karena mereka bukan saja tidak mendapatkan keuntungan secara ekonomi/material, tetapi justru harus membiayai pementasan.

Karena sudah menjadi panggilan jiwa mereka tetap saja melakukan; ketiga, melakukan loby dengan pemetintah setempat. Dengan cara ini, sesekali mereka mendapatkan kesempatan untuk pentas dengan biaya dari pemerintah. Namun hal itu sifatnya hanya insidental. Akibatnya nasib kesenian tradisional dan para pemainnya tetap terjepit dalam berbagai kesulitan.

Meski menghadapi berbagai kesulitan yang membuat kesenian daerah hampir mati, tapi Pemerintah daerah seolah tutup mata. Perhatian hanya diberikan sambil lalu dan sekedarnya saja. Tak ada upaya sistematis dan struktural dengan strategi yang baik untuk memajukan kesenian tradisional.

Di sisi lain, para tokoh agama juga cuek seolah-olah masalah kesenian bukan bagian dari persoalan agama. Jangankan memberikan advokasi terhadap sini tradisi, para tokoh agama justru cenderung ikut mempersekusi keberadaana seni tradisi.

Akhirnya nasib para seniman tradisional seperti ”anak yatim”, karena tidak memiliki ”orang tua” yang mampu melindungi dan menjaga eksistensi dan keberlangsungan mereka dari berbagai tekanan dan ancaman. Apa yang terjadi mencerminkan, UU no 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan belum terlaksana dengan baik.

 

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement