BENGKULU - Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Stasiun Geofisika Kepahiang, Provinsi Bengkulu, menghitung sepanjang Januari 2021 hingga Senin 22 Februari 2021 pukul 11.40 WIB, telah terjadi 95 kali gempa bumi di wilayahnya.
Berdasarkan analisa, Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Kepahiang, BMKG Bengkulu, Litman mengatakan, pada Januari 2021, terjadi 42 kali gempa dan Februari sebanyak 53 gempa. Gempa tersebut bersumber dari subduksi lempeng yang ada di barat pantai Bengkulu.
Seluruh gempa terjadi akibat aktivitas segmen yang sama, yakni segmen Megathrust. Dari keseluruhan gempa, sebanyak 12 kali gempa dirasakan masyarakat Bengkulu dan sekitarnya.
Baca juga: Gempa M5,0 Guncang Kabupaten Seluma Bengkulu
Pada tahun 2000, lanjut Litman, di segmen Megathrust Enggano, pernah terjadi gempa Magnitudo 7,9. Segmen ini memiliki kekuatan terbesar atau Magnitudo tertarget 8,4.
Hal tersebut berdasarkan perhitungan luas-luas segmen dan perhitungan geofisika. Namun, terang Litman, dengan seringnya gempa-gempa kecil, akumulasi energi yang tersimpan selalu dilepas. Dengan demikian, gempa besar (pengumpulan energi besar) diprediksi tidak akan terjadi.
Baca juga: Gempa M4,9 Guncang Dompu NTB Berpusat di Darat
Adapun gempa pertama dirasakan pada Kamis 11 Februari 2021, dengan M 5,7, pukul 00.28 WIB. Gempa itu berpusat di 40 Kilometer (Km) Selatan Tais, Kabupaten Seluma. Gempa terjadi pada kedalaman 64 Km dengan episenter terletak pada koordinat 4.44 Lintang Selatan (LS) dan 102.51 Bujur Timur (BT).