(Baca juga: Terkena Infeksi, Pangeran Philip Akan Dirawat Beberapa Hari di RS)
Kontroversi ini berawal ketika jaringan yang memiliki 270 kedai teh di seluruh China ini menjual cangkir dengan tulisan dalam bahasa setempat "jian lou zi" yang kira-kira berarti "ayo dapatkan harga murah".
Kalimat lengkapnya berbunyi, "Ada banyak perempuan cantik yang datang ke kami untuk membeli teh. Jika kamu kebetulan menjumpai perempuan ini, diam-diam katakan kepada temanmu bahwa kamu baru saja mendapatkan jian lou zi."
Banyak yang menilai kalimat tersebut merendahkan perempuan, menganggap mereka sebagai kaum murahan.
Foto cangkir ini diunggah ke media sosial (medsos) Weibo dan langsung viral. Banyak yang marah dengan iklan vulgar ini. Hal ini pun ramai diperbincangkan warganet.