"Kami, orang-orang yang melakukan semacam representasi, harus memimpin dengan memberi contoh," terangnya.
Sementara itu, sumber istana kerajaan menolak mengomentari laporan tersebut kepada Reuters dengan alasan jika para putri itu tidak secara resmi menjadi bagian dari kerajaan.
Skandal serupa mengguncang negara itu pada Januari lalu, ketika beberapa tokoh senior termasuk panglima militer negara itu mengundurkan diri setelah dituduh “melompat” dalam antrian pembagian vaksin Covid-19.
Diketahui, Spanyol baru memberikan sekitar 4 juta vaksin Covid-19 sejauh ini, yang memprioritaskan kelompok berusia lebih dari 80 tahun-an dan pekerja penting.
(Susi Susanti)