WASHINGTON, DC - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berencana untuk memberikan bantuan senilai USD235 juta (sekira Rp3,4 Triliun) kepada warga Palestina, memulihkan sebagian dari bantuan yang dipotong oleh pendahulunya, Donald Trump.
"Bantuan luar negeri AS untuk rakyat Palestina melayani kepentingan dan nilai penting AS," kata Menter Luar Negeri AS, Antony Blinken sebagaimana dilansir BBC.
BACA JUGA: AS Kucurkan Bantuan Kemanusiaan Covid-19 Senilai Rp216 Miliar untuk Palestina
"Ini memberikan bantuan kritis kepada mereka yang sangat membutuhkan, mendorong pembangunan ekonomi, dan mendukung pemahaman Israel-Palestina, koordinasi keamanan dan stabilitas. Itu juga sejalan dengan nilai-nilai dan kepentingan sekutu dan mitra kami.
"Amerika Serikat berkomitmen untuk memajukan kemakmuran, keamanan, dan kebebasan bagi Israel dan Palestina dengan cara yang nyata dalam waktu dekat, yang penting dalam dirinya sendiri, tetapi juga sebagai alat untuk maju menuju solusi dua negara yang dinegosiasikan," ujarnya.
Blinken mengatakan rencana bantuan AS termasuk USD75 juta dalam bantuan ekonomi dan pembangunan di Tepi Barat dan Gaza dan USD10 juta untuk program pembangunan perdamaian melalui Badan Pembangunan Internasional AS (USAid). Sementara dua pertiga dana itu, sebesar USD150 juta, akan disumbangkan ke badan PBB untuk pengungsi Palestina (Unrwa), yang telah menderita krisis keuangan sejak kehilangan USD360 juta dari dana AS pada 2018.
Biden ingin "memulihkan keterlibatan yang kredibel" oleh Palestina dalam pembicaraan damai yang telah lama terhenti dengan Israel.