Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kiprah Hamas, Kelompok yang Kuasai Jalur Gaza dalam Perang Lawan Israel

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Sabtu, 15 Mei 2021 |04:39 WIB
Kiprah Hamas, Kelompok yang Kuasai Jalur Gaza dalam Perang Lawan Israel
Foto: AFP
A
A
A

JAKARTA - Hamas merupakan akronim dari Gerakan Perlawanan Islam. Nama yang diambil dari bahasa Arab itu merupakan kelompok yang berdiri pada 1987 pada kependudukan Israel di tepian barat jalur Gaza, Palestina.

Hamas merupakan kelompok terbesar yang melakukan perlawanan terhadap Israel melalui divisi militernya Brigade Izzedine al-Qassam.

Akan tetapi, tujuan Hamas bukan semata-semata itu. Kelompok tersebut juga melaksanakan program kesejahteraan sosial bagi rakyat Palestina. Bahkan, sejak 2005, ketika Israel menarik pasukan dan pemukimnya dari Gaza, Hamas terlibat dalam proses politik Palestina.

Hamas memenangi pemilihan umum legislatif pada 2006, kemudian menguatkan kendalinya di Gaza serta mendepak rivalnya, Gerakan Fatah pimpinan Presiden Mahmoud Abbas.

Sejak saat itu, kelompok di Gaza telah melakoni tiga pertempuran melawan Israel. Mesir belakangan bergabung dengan menerapkan blokade untuk mengisolasi Hamas dan menekannya agar menghentikan serangan.

Hamas dalam beberapa kasus dicap sebagai kelompok teroris oleh Israel, Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, dan beberapa negara lain.

Baca juga: Israel Kerahkan 3.000 Tentara ke Gaza, Hamas Ancam Lanjutkan Gempuran Roket

Hamas menjadi kelompok utama penentang kesepakatan damai yang ditandatangani pada awal 1990-an antara Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), organisasi yang mewakili sebagian besar rakyat Palestina.

Walau digempur berkali-kali oleh Israel dan dirazia oleh Otorita Palestina, Hamas punya kekuatan veto atas proses perdamaian dengan melancarkan serangkaian serangan bunuh diri.

Kelompok ini tercatat melancarkan beberapa pengeboman bunuh diri di dalam bus sehingga menewaskan hampir 60 warga Israel pada Februari-Maret 1996 sebagai aksi pembalasan atas pembunuhan pembuat bom Hamas, Yahya Ayyash, pada Desember 1995 silam.

Aksi pengeboman itu membuat Israel menghentikan proses perdamaian dan mengerek Benjamin Netanyahu penentang kesepakatan damai Oslo ke pucuk kekuasaan tahun itu.

Baca juga: Hamas Melawan Israel dengan Hujan Roket, Bagaimana Kekuatan dan Daya Jangkaunya?

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement