BELARUSIA - Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (International Civil Aviation Organization/ICAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis (27/5), sepakat menyelidiki pendaratan mendadak pesawat penumpang Ryanair di Minsk, Belarus, insiden yang memicu kemarahan internasional.
Dewan ICAO, yang beranggotakan 36 negara, bertindak setelah Amerika Serikat (AS) dan beberapa sekutunya menuntut penyelidikan atas insiden itu, yang disebut Menteri Luar Negeri Inggris sebagai "pelanggaran berat terhadap hukum internasional."
Menteri Transportasi Irlandia Eamon Ryan mengatakan ICAO akan membuat laporan sementara paling lambat 25 Juni. Dalam pernyataan setelah pertemuan itu ICAO mengatakan bahwa dewannya menyatakan "sangat prihatin" atas insiden tersebut.
Penyelidikan itu akan menjadi pencarian fakta yang dirancang terutama untuk menentukan apakah aturan penerbangan internasional dilanggar. ICAO tidak bisa menghukum, hanya menangguhkan hak suara anggota.
(Baca juga: Sebulan Demo di Kolombia, Belum Jelas Kapan Berakhir)