Belarusia pada Minggu (23/5) mengerahkan jet tempur dan berbohong bahwa ada bom untuk mengalihkan pesawat Irlandia itu ke Minsk dan menahan seorang wartawan Belarusia. Pesawat itu dalam perjalanan dari Athena, Yunani, ke Vilnius, Lithuania, dan kala itu hampir berada di ruang udara Lithuania ketika diperintahkan untuk mendarat.
Minsk, yang kini menghadapi tuntutan sanksi, menolak tuduhan bahwa negara itu bertindak secara ilegal dan menuduh Barat menggunakan episode itu untuk melakukan "perang hibrida" terhadapnya.
Dewan mendesak anggota ICAO bekerja sama dalam penyelidikan itu. Dua sumber yang mengetahui pertemuan itu mengatakan Rusia dan China menolak untuk mendukung penyelidikan itu. ICAO yang berbasis di Montreal memiliki pengaruh melalui standar keselamatan dan keamanannya, yang disetujui oleh 192 negara anggotanya.
(Baca juga: Israel Menolak, Hamas Sambut Baik Keputusan PBB Selidiki Konflik Israel-Palestina)
Menurut sumber yang tidak mau disebut namanya dan mengetahui kejadian tersebut, Belarusia mengatakan dalam pertemuan itu bahwa pesawat tidak dipaksa mendarat oleh pihak berwenang dan pilot bisa saja mendarat di Lithuania.
(Susi Susanti)