Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Pria yang Terus Menggali Sepanjang Hidup Demi Cari Anaknya

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Sabtu, 29 Mei 2021 |17:42 WIB
Kisah Pria yang Terus Menggali Sepanjang Hidup Demi Cari Anaknya
Wagay saat menunjukkan anaknya, Shakir yang hilang (Foto: BBC)
A
A
A

BBC mencoba menghubungi Singh dan wakilnya, Inspektur Jenderal Vijay Kumar, untuk memberikan komentar tentang kasus ini. Akan tetapi mereka tidak menanggapi permohonan wawancara itu.

Sesuai hukum yang berlaku di wilayah itu, seseorang akan dinyatakan meninggal tujuh tahun setelah dilaporkan hilang.

Dalam buku resmi kepolisian, Shakir tetap dinyatakan hilang. Namun dalam tragedi yang terlihat di depan mata mereka, keluarganya terhina atas status itu.

"Anakku menyerahkan nyawanya untuk negara. Jika dia telah bergabung dengan milisi, biarkan pemerintah menyatakannya di depan umum," kata ayah Shakir, Ahmad Wagay.

"Dan jika dia dibunuh oleh milisi, mengapa pemerintah menodai kemartirannya?" ucapnya.

Dalam konflik Kashmir yang tak kunjung usai, banyak orang kerap menghilang tanpa jejak. Ribuan orang dilaporkan hilang dalam konflik antara milisi Kashmir dan militer India dalam 20 tahun terakhir.

Namun di kota Shopian yang dijaga dengan kekuatan masif militer India, menculik seorang tentara adalah tindakan yang sangat berani.

Wagay, seorang petani kelas menengah, merefleksikan dilema yang dihadapi banyak keluarga di Kashmir. Banyak orang muda di kawasan itu meninggal saat menjalankan tugas untuk pasukan keamanan.

Orang-orang ini mengambil risiko mendapat perundungan dari warga lokal karena bekerja dengan militer India.

Di sisi lain, banyak yang percaya, militer India tidak pernah mempercayai orang-orang Kashmir ini sepenuhnya.

Wagay berkata, dia telah memperingatkan Shakir agar tidak bergabung dengan militer India.

"Tapi dia tidak mendengarkan saya. Dia sangat bersemangat tentang kedinasan militer. Dia tidak membedakan orang Hindu dan Muslim," kata Wagay.

Dalam upaya mencari Shakir, keluarganya kini mengharapkan bantuan pertapa dan terus mendaraskan doa di kuil.

Ketika saya bertemu Wagay pada hari Minggu sore yang mendung dan suram di Kota Srinagar, 80 kilometer dari Shopian, dia terlihat kelelahan.

Wagay baru saja kembali dari pertemuan dengan seorang pertapa agama yang mengaku memiliki "ilmu" untuk menemukan jenazah Shakir.

Aisha Wagay berkata anak-anak perempuannya menyumbangkan perhiasan mereka ke kuil demi nasib baik Shakir.

"Saya mulai kehilangan kepercayaan pada para pertapa ini," kata Wagay kepada istrinya, Aisha.

"Dia minta kami mencari di tempatnya pakaian Shakir ditemukan, seolah-olah kami belum melakukannya," kata Wagay dengan nada marah.

"Tidak ada satu pun pertapa di Kashmir yang belum kami temui," ujar Aisha menimpali.

"Anak perempuan kami menyumbangkan perhiasan emas mereka ke kuil. Kami tidak akan menyerah," ucapnya.

Wagay berkata akan terus menggali kapan pun dia mendapat petunjuk baru.

"Tuhan telah memberi petunjuk yang cukup untuk saya. Kami tahu Shakir meninggal pada hari pakaiannya ditemukan. Kami sudah mengucapkan doa pemakamannya," ujar Wagay.

"Tapi saya akan terus mencarinya selama saya masih ada hidup," katanya.

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement