Ada rasa puas diri dalam masyarakat dan meningkatnya keraguan akan vaksin dan kemungkinan efek samping vaksin, sehingga menghambat rencana vaksinasi nasional.
Meskipun demikian, otoritas kesehatan di Victoria mengatakan, penutupan wilayah membuat penduduk berbondong-bondong ke pusat vaksinasi di seluruh negara itu hingga mencapai rekor. Namun, beberapa pakar percaya, mungkin sudah terlambat untuk mencegah gelombang penularan#mce_temp_url# baru di negara bagian terpadat kedua di Australia itu.
“Kita pernah dalam situasi ini sebelumnya. Menurut saya risikonya kali ini lebih tinggi karena kita menghadapi semua faktor yang pada intinya pasti akan merugikan. Penduduk di sini sebagian besar belum divaksinasi. Sebentar lagi kita akan memasuki musim dingin, sementara ada varian yang mematikan saat ini. Victoria kini dihadang gelombang virus ketiga, dan kita perlu melakukan semua yang kita bisa untuk mencegah hal itu terjadi,” terang pakar penyakit menular di RS Alfred Melbourne, Dr. Michelle Ananda-Rajah.
(Baca juga: WHO Serukan Akses Bantuan Medis ke Gaza Tanpa Hambatan)
Melbourne, ibu kota negara bagian Victoria, mengalami penutupan wilayah paling lama di Australia tahun lalu akibat Covid-19. Sekali lagi, kota terbesar kedua di negara itu berada di bawah pembatasan yang ketat.