(Baca juga: Di Negara Ini, Menari Jadi Terapi Bagi Korban Pemerkosaan)
Dalam sebuah pernyataan yang diposting di Facebook, Johnny & Jugnu mengatakan sekelompok petugas polisi telah pergi ke restoran dua hari sebelum kejadian dan meminta burger gratis.
"Setelah menolak permintaan mereka untuk burger gratis, yang telah menjadi praktik umum bagi mereka, petugas polisi mengancam manajer kami dan pergi, hanya untuk kembali keesokan harinya untuk lebih melecehkan dan menekan tim kami ... dengan argumen tak berdasar," bunyi pernyataan itu.
“Pada 11 Juni, beberapa petugas polisi datang ke... outlet kami dan menahan manajer kami, tanpa memberikan alasan apa pun. Kemudian mereka mengosongkan seluruh cabang kami, mengambil semua kru dapur kami, termasuk yang para manajer,” lanjutnya.
Restoran itu juga mengatakan staf tidak diizinkan untuk menutup dapur, membiarkan "penggorengan masih berjalan, dan pelanggan menunggu pesanan mereka".