Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tekan Varian Delta, Australia Batasi Kedatangan hanya 3.000 Orang per Pekan

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Minggu, 04 Juli 2021 |11:53 WIB
Tekan Varian Delta, Australia Batasi Kedatangan hanya 3.000 Orang per Pekan
Pemerintah Australia batasi kedatangan penerbangan komersial (Foto: Reuters)
A
A
A

PERTH - Australia memangkas jumlah orang yang boleh masuk ke negara tersebut melalui penerbangan komersial menjadi hanya sekitar 3.000 orang per pekan. Langkah ini diharapkan bisa mengurangi tekanan terhadap sistem karantina yang kewalahan menghadapi kebocoran varian Delta Covid-19 yang sangat menular.

Kebijakan ini berlaku mulai 14 Juli dan besar kemungkinan diterapkan hingga tahun depan.

Pemerintah mengatakan, aturan ini akan dicabut ketika sebagian besar warga sudah menerima vaksin.

Warga Australia di luar negeri, yang harus berpisah dengan keluarga selama berbulan-bulan mengatakan kecewa dengan peraturan ini, namun Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan, langkah ini harus diambil.

Terhitung mulai 14 Juli, jumlah kedatangan melalui penerbangan komersial dibatasi hanya 3.000 orang per pekan.

PM Morrison juga mengumumkan uji coba karantina di rumah dan isolasi yang lebih pendek -- yaitu tujuh hari -- bagi orang-orang yang melakukan perjalanan yang sudah divaksin.

(Baca juga: Kisah Penduduk Desa Dilanda Malapetaka Akibat Miras Oplosan, 30 Tewas dalam Sebulan)

Sejauh ini jumlah orang dewasa yang sudah divaksin kurang dari delapan persen, yang menyebabkan sejumlah pihak menilai pemerintah sangat lamban menggulirkan program vaksinasi.

Beberapa pihak mengatakan kelambanan ini antara lain disebabkan oleh keengganan warga menerima vaksin AstraZeneca, sementara di sisi lain pasok vaksin Pfizer terbatas.

  • Bagaimana pertahanan yang rapat akhirnya jebol

Dalam setahun terakhir, Australia dipandang tergolong berhasil meredam pandemi Covid-19.

Negara itu sudah memasuki tahap "normal Covid" yang membuat warganya bisa makan dengan bebas di restoran dan mengunjungi kelab malam serta bisa ramai-ramai nonton pertunjukan musik.

Pertahanan menangkal serangan Covid di Australia -- mulai dari penutupan perbatasan hingga kewajiban karantina -- dinilai 99,99% manjur.

(Baca juga: Gelombang Panas Ekstrem, 130 Hutan Terbakar, 700 Orang Meninggal)

Saat muncul kenaikan kasus yang tidak biasa di suatu wilayah, pihak berwenang langsung bertindak dengan me-lockdown kota tersebut sambil mencari (tracing) siapa saja yang terpapar.

Sydney, kota terbesar sekaligus termakmur di Australia, berhasil untuk tidak sampai menerapkan karantina wilayah berkali-kali karena sistem penelusurannya yang "kelas satu."

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement