Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tekan Varian Delta, Australia Batasi Kedatangan hanya 3.000 Orang per Pekan

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Minggu, 04 Juli 2021 |11:53 WIB
Tekan Varian Delta, Australia Batasi Kedatangan hanya 3.000 Orang per Pekan
Pemerintah Australia batasi kedatangan penerbangan komersial (Foto: Reuters)
A
A
A

  • Tidak divaksin dan terpapar

Bahaya yang ditimbulkan varian Delta juga menandakan kegagalan program vaksinasi di Australia.

Belum sampai 5% warga dewasa di negara itu yang sudah divaksin secara penuh dan baru 29% yang menerima dosis pertama.

Di antara kelompok negara maju (OECD), Australia termasuk terbelakang dalam program vaksinasi covid.

Kalangan pengritik menyatakan pemerintah harus bertanggungjawab.

"Masih banyak yang baru divaksin sebagian, bahkan lebih banyak lagi yang belum divaksin," kata Profesor Raina MacIntyre dari Universitas New South Wales.

"Dengan demikian, masyarakat jadi sangat rentan,” ujarnya.

Lambatnya program vaksinasi di Australia itu dikaitkan dengan masalah pasokan dan rasa puas diri dengan rendahnya angka penularan. Belum lagi banyak yang khawatir atas risiko pembekuan darah yang ditimbulkan vaksin AstraZeneca.

Ini yang membuat pemerintah awal tahun ini membatasi penggunaan vaksin itu hanya bagi warga berusia 60 tahun ke atas walau masih belum dapat pasokan yang cukup dari vaksin merek lain, yaitu Pfizer.

Situasi itu diperparah oleh pemberitaan sensasional sejumlah media terkait risiko vaksin AstraZeneca.

Itulah yang membuat takut banyak warga Australia, termasuk seorang supir limo tadi yang dikaitkan dengan wabah di Sydney, yang menurut berita media lokal dia mengaku takut menerima vaksin AstraZeneca.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement