Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Tekan Varian Delta, Australia Batasi Kedatangan hanya 3.000 Orang per Pekan

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Minggu, 04 Juli 2021 |11:53 WIB
Tekan Varian Delta, Australia Batasi Kedatangan hanya 3.000 Orang per Pekan
Pemerintah Australia batasi kedatangan penerbangan komersial (Foto: Reuters)
A
A
A

Pihak berwenang mencatat kasus-kasus di mana orang-orang yang baru tiba dari perjalanan jauh mengidap virus itu saat menjalani karantina, walau berada di kamar masing-masing.

Kalangan pakar menghawatirkan atas buruknya ventilasi udara di hotel-hotel perkotaan.

Sekitar 370.000 orang telah menjalani sistem karantina yang ditetapkan. Namun terjadi 10 pelanggaran yang menyebabkan kasus baru penularan.

Dua kasus yang bikin Australia kembali bermasalah dengan pandemi itu muncul dari orang-orang yang menjalani karantina di hotel. Salah seorang dari mereka adalah pekerja tambang di Northern Territory yang terpapar virus itu saat menjalani karantina di Queensland.

Seorang lagi adalah perempuan warga Queensland yang terinfeksi justru saat dia menuntaskan masa karantina.

Titik lemah lainnya adalah para pekerja di perbatasan.

Australia dikenal sangat ketat dalam membolehkan siapa saja yang bisa masuk ke wilayahnya, dengan membatasi setiap minggu jumlah warga yang kembali pulang dari luar negeri sekaligus langsung melarang masuk mereka yang berasal dari wilayah "zona merah."

Begitu keluar dari pesawat, setiap penumpang langsung disambut tatapan intimidatif para petugas, baik itu perawat, polisi, dan tentara yang bermasker dan langsung mengarahkan mereka langsung ke tempat karantina.

Namun kesiagaan itu tidak berlaku untuk semua staf di bandara, seperti sopir angkutan transportasi yang mengantar pendatang.

Pasien pertama dari lonjakan kasus di Sydney adalah seorang supir berusia 60-an tahun yang tertular dari seorang penumpangnya. Apalagi sopir itu belum divaksin, tidak pakai masker, dan juga tidak dites secara berkala - yang mana hal-hal tersebut tidak diwajibkan dalam peraturan yang berlaku saat itu.

Terlepas dari titik-titik lemah pertahanan itu, kalangan pakar meniilai bahwa varian delta merupakan "musuh yang hebat" karena cepat menimbulkan tingkat infeksi yang tinggi.

Di negara bagian New South Wales, dengan Sydney sebagai ibu kotanya, pihak berwenang melaporkan hampir 100% penularan Delta terjadi di rumah tangga ketimbang varian sebelumnya yang hanya 25%.

Klaster rumah tangga itu bisa terjadi hanya karena warga berpapasan dengan orang yang sudah tertular di sebuah toko.

"Delta ini benar-benar sangat menular. Bahkan walau sudah divaksin sekalipun masih ada potensi untuk tertular," kata Profesor Nancy Baxter, dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Global dari Universitas Melbourne.

Dia mengungkapkan bahwa sebelum munculnya wabah penularan, untuk varian Delta ini pihak berwenang "tidak dapat mengidentifikasi bagaimana penularan itu terjadi."

"Jadi menurut saya ketika sistemnya sudah sempurna, [varian] ini jadi tantangan. Namun ketika sistemnya tidak sempurna, ini yang membuat kita bisa jadi sasaran empuk,” terangnya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement