BEIRUT - Ribuan pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan di Beirut, Lebanon memperingati satu tahun ledakan dahsyat di pelabuhan yang meluluhlantakkan sebagian ibu kota dan menewaskan ratusan korban. Demonstran menuntut keadilan bagi para korbannya dan mendesak pihak yang bertanggung jawab dihukum.
Demonstran terlihat membawa spanduk dengan foto-foto korban ledakan, di tengah lautan bendera Lebanon. Rekaman dari lokasi demonstrasi menunjukkan pengunjuk rasa disambut oleh penduduk kota yang bersorak dan meneriakkan pesan dukungan dari jendela rumah mereka.
BACA JUGA: Dampak Ledakan Beirut, 300.000 Orang Kehilangan Tempat Tinggal
Meski kehadiran polisi tidak terlihat di sekitar demonstrasi itu,, rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan militer Lebanon memeriksa kendaraan dan menahan para aktivis yang menuju pusat kota Beirut untuk ambil bagian dalam protes.
Sebuah demonstasi terpisah diadakan di reruntuhan pelabuhan kota, dengan beberapa ratus pengunjuk rasa yang hadir. Aksi unjuk rasa ini diperkirakan akan semakin besar seiring para pengunjuk rasa mencapai lokasi.
BACA JUGA: Sekjen PBB Serukan Penyelidikan Transparan Terhadap Penyebab Ledakan Beirut
Ledakan, yang merupakan salah satu ledakan non-nuklir paling kuat yang pernah tercatat sepanjang sejarah, mengguncang Beirut pada 4 Agustus 2020. Ledakan itu terjadi di salah satu gudang di Pelabuhan Beirut yang menyimpan sekitar 2.750 ton amonium nitrat, bahan peledak yang sangat eksplosif, yang banyak digunakan dalam pupuk dan bom.
Senyawa berbahaya itu disita dari kapal yang ditangkap dan disimpan di gudang tersebut selama enam tahun sebelum bencana.