NATUNA - Panglima Komando Armada I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah melakukan patroli udara untuk meninjau secara langsung situasi Laut Natuna Utara. Dalam patroli udara tersebut tidak menemukan kapal asing melakukan aktivitas di Laut Natuna Utara atau di wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Peninjauan ini berkaitan dengan kabar ribuan kapal asing yang berada di Laut Natuna Utara. Dengan menggunakan pesawat skuadron udara 600 TNI AL, Pangkoarmada I melihat secara langsung situasi di Laut Natuna Utara.
Baca Juga: Pandemi Covid-19, Kasal: Pemuda Harus Mampu Berjuang dengan Seluruh Elemen!
Saat peninjauan atau patroli dari udara di Laut Natuna Utara ditemukan KRI Bontang, KRI Teuku Umar dan KRI Silas Papare yang sedang menjaga kedaulatan Indonesia, Kapal KRI tersebut patroli di laut batas landas kontinen.
Tidak ada kapal asing yang melakukan aktivitas atau mengambil sumber daya alam di Laut Natuna Utara. Namun, beberapa waktu lalu ada satu kapal perang China yang melintas dan berhasil diusir atau shadowing ke ZEE. Kapal perang tersebut diusir atau shadowing menggunakan KRI Rigel.
Pangkoarmada I juga berkomunikasi dengan kapal KRI Bontang dan KRI Teuku Umar saat patroli udara. ZEE sendiri merupakan wilayah perairan internasional yang juga hak lintas damai bagi setiap negara yang akan melintasi di perairan tersebut. ZEE adalah hak berdaulat negara Indonesia, bukan kedaulatan. Kapal asing yang mau mengambil sumber daya alam di wilayah zee harus mendapatkan izin dari Indonesia.
Sedikitnya ada 5 kapal KRI yang selalu berpatroli di Laut Natuna Utara tiap 24 jam. Tujuannya untuk mengamankan dan memastikan agar kapal asing tidak melakukan aktivitas di laut teritorial Indonesia.