Sebuah penelitian yang diterbitkan pada September lalu oleh Levada-Center menunjukkan 52% orang Rusia tidak siap divaksinasi.
"Alasan utamanya adalah ketidakpercayaan terhadap pihak berwenang dan informasi yang mereka siarkan," kata Denis Volkov, Direktur Levada-Center - sebuah jajak pendapat non-pemerintah dan organisasi penelitian sosiologis - kepada CNN.
"Sejak awal, informasi yang bertentangan disiarkan melalui saluran utama: beberapa mengatakan bahwa Anda perlu divaksinasi, yang lain mengatakan bahwa ini adalah penyakit fiktif," katanya. "Berbagai teori konspirasi disiarkan di media pemerintah. Tidak ada pesan konsisten yang jelas dari pemerintah sejak awal,” lanjutnya.
Volkov juga menilai kampanye awal Rusia untuk mempromosikan vaksinnya sendiri dan meremehkan vaksin asing menjadi boomerang serta memperkuat kekhawatiran banyak orang Rusia tentang vaksin secara umum.
"Sudah waktunya untuk mengatakannya secara blak-blakan: negara telah kehilangan kampanye informasi untuk memerangi virus corona dan menjelaskan kepada orang-orang perlunya vaksinasi," ujar Wakil Ketua Duma Pyotr Tolstoy, Sabtu (16/10).