Gereja ini merupakan salah satu gereja tertua di Jakarta yang berdiri sejak tahun 1834. Pendanaan untuk revitalisasi merupakan pembiayaan non APBD dengan skema kewajiban pengembang untuk untuk KDB bangunan. Desain pemugaran dan revitalisasi gedung gereja melalui kolaborasi dan ko-kreasi antar arsitek dengan disiplin bidang ilmu yang beragam.
Pemprov DKI juga aktif mengumpulkan aspirasi diskusi dua arah dengan pengurus GPIB Immanuel dan pengurus sinode GPIB, sehingga bisa menghasilkan proses restorasi gedung gereja yang tidak hanya indah tapi tepat guna untuk mengakomodasi kebutuhan jemaat.
Akhirnya, mengutip pesan persaudaraan dari Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal yang juga turut hadir pertama kalinya dalam acara GPIB Immanuel. Pesan sederhananya adalah gereja bukan hanya bangunan rumah ibadah namun juga merupakan rumah kemanusiaan.
Penyerahan IMB dan peresmian revitalisasi rumah rumah ibadah ini harus dimaknai sebagai babak baru untuk melakukan misi kemanusiaan yang lebih luas. Jemaat bisa beribadah, hadirnya kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat dan keadilan sosial melalui berbagai macam inisiatif yang akan hadir di gereja-gereja tersebut. Sungguh, peristiwa-peristiwa bisa membuat kita bisa mefleksikan manifestasi kalimat “Jakarta adalah rumah untuk semua”.
Oleh: Billy David Nerotumilena TGUPP DKI Jakarta; Ketua Yayasan Cahaya Dari Timur
(Arief Setyadi )