JAKARTA - Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB melaporkan data terakhir yang berhasil dihimpun per Minggu (9/1) pukul 20.00 WIB menyebutkan bahwa terdapat korban jiwa yakni 8 orang meninggal dunia, 4 orang luka berat, dan 5 orang luka ringan. Tercatat total 1.373 unit rumah, 6 fasilitas ibadah, 3 fasilitas kesehatan, 1 perkantoran dan 6 fasilitas pendidikan juga ikut terdampak banjir.
Banjir susulan sempat melanda wilayah Kota Jayapura pada Senin 10 Januari 2022 siang. Banjir ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi kembali terjadi diwilayah tersebut. Kepala Bidang Kedaruratan & Logistik BPBD Kota Jayapura Jonnie Koolang menyebutkan bahwa banjir susulan ini terjadi di wilayah Perumahan Organda dan Pasar Yotefa.
"Banjir susulan terjadi di Perumahan Organda dan Pasar Yotefa, kini sudah berangsur surut, dan cuaca sudah mulai kondusif," ujar Jonnie melalui sambungan telepon, Senin.
Secara umum banjir sudah berangsur surut. Adapun wilayah yang masih tergenang berada di Kompleks Perumahan Organda dengan ketinggian muka air berkisar antara 30 - 50 sentimeter.
Pembersihan saluran drainase juga mulai dilakukan pascabanjir yang sempat membawa lumpur dan material lainnya. Hal ini untuk mengantisipasi adanya banjir susulan apabila hujan dengan intensitas tinggi kembali terjadi.
Baca juga:Â Kali Meluap, Ratusan Rumah Warga Nimbokrang Jayapura Terendam Banjir
Sebagai upaya percepatan penanganan darurat, Walikota telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 14 hari terhitung mulai tanggal 07 - 20 Januari 2022. Pembentukan Pos Komando yang berlokasi di Gor Waringin, Kota Jayapura juga telah diaktivasi. Sedangkan untuk pos lapangan berada di Perumahan Organda Distrik heran, Pasar Yotefa Distrik Habepura, dan SMAN 4 Jayapura Distrik Jayapura Selatan.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto telah mengirim Tim Reaksi Cepat (TRC) yang dipimpin oleh Kapusdalops BNPB Bambang Surya Putra untuk melakukan kaji cepat dan pendampingan bagi pemerintah daerah dalam upaya penanganan darurat banjir dan tanah longsor di Kota Jayapura, Provinsi Papua. Selain itu, BNPB juga menyalurkan bantuan dana siap pakai senilai 250 juta rupiah guna mendukung percepatan penanganan bencana.