Elena ditelantarkan oleh penyelundupnya di Inggris dan dibiarkan untuk mati setelah dia mengalami pendarahan.
Ketika polisi menemukannya di sebuah apartemen di daerah West Midlands, Inggris bagian tengah, dia segera dipindahkan ke rumah sakit.
Dokter yakin dia tidak punya waktu lebih dari 48 jam untuk tetap hidup. Dia dianiaya sampai menderita luka bakar dan kekurangan gizi.
Sekarang sudah pulih, dia mengaku tidak punya pilihan selain menerima untuk diperdagangkan. "[Penyelundup saya] mengancam akan menyakiti putra saya dan membunuh ibu saya," kata perempuan muda yang harus meninggalkan anaknya saat baru berusia satu tahun.
Setibanya di Inggris, katanya, mereka menempatkannya di sebuah rumah bersama para perempuan muda lainnya.
"Kami tinggal bertiga. Saya harus melayani beberapa pria setiap hari,” lanjutnya.
"Ada antara 10 dan 20 orang. Kadang-kadang saya mendapat sekitar USD1.300 (sekitar Rp18,6 juta) dan saya harus memberikan pelayanan semuanya,” ujarnya.