“Maka, apabila terjadi perang berlarut, selain terjadi inflasi, dapat terjadi perlambatan ekonomi, kenaikan harga bahan pangan impor yang diikuti pangan lokal, lonjakan biaya logistik dan subsidi terhadap BBM yang menguras APBN,” bebernya.
Dia menyarankan, pemerintah Indonesia perlu memiliki Exit Policy untuk meminimalisir dampak perekonomian global jika perang berlarut, yaitu melalui prioritas kebijakan fiskal yang dampat membantu daya beli penduduk miskin untuk mengakses kebutuhan pokok.
(Fahmi Firdaus )