Sebagai panglima Komando Khusus Amerika pada tahun 2018, Hyten mengatakan “kita tidak memiliki sistem pertahanan apapun yang dapat menyangkal penyebaran senjata semacam itu terhadap kita... Pertahanan kita adalah kemampuan pencegahan.”
Para pejabat Amerika telah mengatakan bahwa meskipun ada beberapa radar berbasis darat yang dapat mendeteksi senjata hipersonik, tidak cukup memberi peringatan yang memadai tentang serangan. Pejabat-pejabat, seperti Hyten, yang sekarang sudah pensiun, telah menganjurkan untuk membangun sistem radar berbasis ruang angkasa.
Senjata Hipersonik vs Rudal Balistik, Apa Perbedaannya?
Rudal balistik juga dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan hipersonik setidaknya Mach 5, tetapi ada lintasan yang telah ditetapkan dan kemampuan manuvernya terbatas.
Siapa yang Mengembangkan Senjata Hipersonik?
Amerika Serikat, Rusia dan China sedang mengembangkan jenis senjata hipersonik ini. Beberapa negara lain juga sedang melakukan penelitian tentang senjata itu, sementara lainnya mengklaim telah menguji senjata hipersonik itu, meski belum dapat diverifikasi.
Militer Amerika telah mengajukan anggaran USD3,8 miliar untuk mengembangkan senjata hipersonik pada tahun fiskal 2022 ini. Juga USD246,9 juta untuk penelitian pertahanan hipersonik.