LISBON - Sekira 1.100 gempa bumi kecil telah mengguncang salah satu pulau vulkanik Portugal yang berada di Atlantik dalam waktu kurang dari 48 jam. Aktivitas tak biasa ini mendorong pihak berwenang untuk mengaktifkan rencana darurat sementara para ahli menilai apa yang mereka sebut sebagai "krisis seismik".
Rui Marques, kepala pusat pengawasan seismo-vulkanik kepulauan Azores, CIVISA, mengatakan kepada Reuters pada Senin (21/3/2022) bahwa gempa bumi, dengan kekuatan mulai dari magnitudo (M) 1,9 hingga 3,3, telah tercatat di pulau Sao Jorge sejak Sabtu (19/3/2022) sore.
Dia mengatakan sebagian besar gempa bumi, yang sejauh ini tidak menyebabkan kerusakan, dilaporkan di sepanjang celah vulkanik Pulau Manado, yang terakhir meletus pada 1808.
Sao Jorge, salah satu dari sembilan pulau yang membentuk Azores, adalah rumah bagi sekitar 8.400 orang dan merupakan bagian dari kelompok pusat kepulauan, yang mencakup tujuan wisata populer Faial dan Pico, yang juga vulkanik.
Menggambarkannya sebagai tindakan pencegahan, Luis Silveira, walikota kotamadya Velas, di mana sebagian besar penduduk Sao Jorge tinggal, menandatangani sebuah dokumen pada Senin untuk mengaktifkan rencana darurat akibat gempa bumi.
Peningkatan aktivitas seismik yang tiba-tiba mengingatkan pada kawanan gempa yang terdeteksi sebelum letusan gunung berapi Cumbre Vieja di pulau La Palma Spanyol tahun lalu, sekitar 1.400 kilometer tenggara Azores.
Selama 85 hari, letusan itu menghancurkan ribuan properti dan tanaman.
Namun, CIVISA belum menetapkan apa yang dimaksud dengan rangkaian getaran tersebut.
"Masih belum mungkin untuk mengetahui pola perilaku dari krisis seismik ini," kata Marques kepada kantor berita Lusa.