JAKARTA – Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah menyampaikan bela sungkawa atas meninggalnya Lily Chodidjah Wahid. Menurutnya, almarhumah Lily merupakan seorang aktivis yang menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Fraksi PKB, dia juga sangat aktif termasuk mendukung Hak Angket Skandal Bank Century.
“H. Lily Chodidjah Wahid (4 Maret 1948 – 9 Mei 2022) adalah seorang aktifis yg pernah menjadi anggota DPRRI periode 2009-2014 dari PKB mewakili Jawa Timur. Ketika beliau menjadi anggota DPR beliau sangat aktif, termasuk mendukung Hak Angket Skandal Bank Century,” cuit Fahri di akunnya @Fahrihamzah, Senin (9/5/2022).
Menurut mantan Wakil Ketua DPR ini, sebagai sesama anggota DPR di periode yang sama, dirinya menyaksikan sendiri keaktifan Lily Wahid dalam menggunakan hak-hak konstitusionalnya sebagai anggota DPR. Bukan hanya Bank Century, dia juga mendukung angket perpajakan dan menolak kenaikan BBM.
“Sebagai sesama anggota dewan pada periode itu saya menyaksikan keaktifan ibu Lily yang luar biasa dalam menggunakan hak-hak konstitusionalnya, menjalankan tugas pengawasan. Kami sama-sama mendukung hak angket kasus Bank Century, angket perpajakan dan menolak kenaikan BBM,” tulisnya lagi.
Namun, kata Fahri, Lily Wahid telah menjadi korban dari elite politik yang memahami kebebasan sebagai anggota DPR, sehingga ia diberhentikan sebagai anggota dewan karena dianggap melawan pimpinan partai. Karena pemerintah tidak menyukai hak angket, sehingga biasanya pemerintah menekankan pejabat partai untuk memecat anggota yang kritis, atau menggantinya dengan anggota lain (pergantian antarwaktu/PAW)
“Akhirnya, Ibu Lily adalah korban dari elit politik yg tidak memahami kebebasan anggota @DPR_RI dalam tugas pengawasan. Dan beliau diberhentikan sebagai anggota dewan karena dianggap melawan pimpinan partai. Eksekutif selalu tidak suka dengan hak angket,” ungkapnya.
“Biasanya, pemerintah menekan pejabat partai untuk melakukan pemecatan atau minimal pergantian kepada seorang anggota dewan yang kritis dan sangat aktif melakukan investigasi penyimpangan yang dilakukan oleh pemerintah. Dalam sistem kita pimpinan parpol sangat rawan ditekan!,” kata Fahri.