Dicegah petugas kesehatan
Selain itu, Amjad juga mengatakan bahwa dia berulang kali dilarang oleh staf medis untuk melihat tubuh putrinya setelah kematian.
"Saya ingin melihat putri saya, tetapi mereka tidak mengizinkan saya masuk," katanya.
Bahkan, Amjad mengatakan, ketika dia meminta untuk melihat laporan otopsi anaknya, dokter malah menjawab: "Saya akan menulis apa pun yang saya inginkan, dan itu tidak ada hubungannya dengan Anda."
Protes atas kematian Mahsa Amini telah menyebar ke lebih dari 20 kota besar di Iran. Hingga kini, kata Amja, tidak ada informasi apapun terkait otopsi yang telah dirilis kepada pihak keluarga.
Bahkan, dia mengatakan, baru melihat jenazah putrinya setelah dibungkus untuk dimakamkan, hanya kaki dan wajahnya yang terlihat.
"Ada memar di kakinya," katanya. "Saya meminta dokter untuk memeriksa kakinya."
Amini mengatakan, pihak berwenang berjanji untuk menyelidiki penyebab cedera. Tapi, hingga kini, dia tidak mendengar kabar dari mereka.
"Mereka mengabaikan saya. Mereka sekarang berbohong."
Dalam pernyataan sebelumnya, Mehdi Faruzesh, Direktur Jenderal Kedokteran Forensik Provinsi Teheran, mengatakan: "Tidak ada tanda-tanda cedera di kepala dan wajah, tidak ada memar di sekitar mata, atau patah tulang di dasar tengkorak Mehsa Amini yang diamati."
Pihak berwenang juga mengatakan tidak ada tanda-tanda cedera internal.