AHATLAR - Duduk di tangga rumahnya yang menghadap ke Laut Hitam, ayah dari seorang penambang yang meninggal akibat ledakan di tambang batu bara menerima ucapan belasungkawa dari kerabat dan tetangga. Desanya yang bersedih dan terluka di Turki telah kehilangan tiga pemudanya dalam bencana pertambangan yang terjadi pada Jumat (14/10/2022) lalu.
Tiga dari 41 penambang tewas dalam ledakan tambang batu bara di kota Amasra itu berasal dari Ahatlar, sebuah desa di pinggirannya, tempat upacara pemakaman diadakan pada Minggu (16/10/2022).
"Anak saya pergi. Saya terluka, ini menghancurkan saya," kata Kemal Yildirim, ayah Saban, yang berusia awal 20-an ketika dia meninggal, dikutip AFP.
Saban bekerja di tambang Perusahaan Batubara Keras Turki milik negara pada 2019 setelah lulus dari universitas.
Baca juga: Ledakan Tambang Batu Bara, 25 Orang Meninggal dan Lusinan Korban Terjebak
"Teman-teman memberi saya berita sedih. Kami bergegas ke pertambangn pada Jumat (14/10/2022). Dia adalah salah satu dari yang tersisa yang ditarik keluar pada jam 7 pagi keesokan harinya," lanjutnya.
"Bawa aku, bukan dia," kata ayah yang berduka, begitu terharu hingga dia hampir tidak bisa bernapas.
Para pejabat mengatakan 28 penambang terluka dan 58 selamat setelah ledakan, yang menurut temuan awal disebabkan oleh fireamp - sebuah istilah yang mengacu pada penumpukan gas metana.