"Jadi jangan bayangkan kayak Covid. Ini kasusnya terpetakan dengan baik dan bukan penyakit menular dan juga bukan keracunan makan. Mungkin kalau keracunan makan eskalasinya lebih besar. Tapi ini keracunan obat dan obatnya tertentu. Itu kan sebetulnya obat penolong, bukan obat yang sesungguhnya," tutur Muhadjir.
Sebagaimana diketahui, hingga 24 Oktober 2022, Kementerian Kesehatan RI menyebutkan kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal atau acute kidney injuries (AKI) pada anak di Tanah Air mencapai 245. Kasus itu tersebar di 26 provinsi dengan fatality rate atau tingkat kematian 57,6 persen.
(Erha Aprili Ramadhoni)