CAPE TOWN - Empat belas penambang ilegal di Afrika Selatan (Afsel) telah dibebaskan dari tuduhan pemerkosaan setelah bukti DNA gagal mengaitkan mereka dengan kejahatan tersebut.
Seperti diketahui, pada Juli lalu, delapan wanita diserang oleh puluhan pria saat mereka merekam video musik di dekat tambang yang ditinggalkan di luar Johannesburg.
Laporan serangan ini mengguncang Afrika Selatan dan menyebabkan protes kekerasan dan ancaman terhadap migran tidak berdokumen.
Polisi mengatakan mereka akan terus menyelidiki untuk membawa para pelanggar ke pengadilan.
Baca juga: Kisah Perjuangan Bilkis Bano Tuntut Keadilan Usai Dirudapaksa 11 Pria
Afrika Selatan memiliki salah satu tingkat pemerkosaan tertinggi yang dilaporkan di dunia, tetapi hukuman tetap rendah.
Serangan terhadap model dan kru video musik memperbaharui seruan kepada pihak berwenang untuk berbuat lebih banyak untuk mengatasi kekerasan berbasis gender. Namun saat ini banyak dakwaan yang dibatalkan dan dinilai sebagai kegagalan lain sehubungan dengan korban kekerasan seksual.
"Ini akan menambah sinisme yang ada terhadap polisi dan pengadilan dalam menangani kasus kekerasan seksual," terang Lisa Vetten, direktur Tshwaranang, yang berkampanye untuk mengakhiri kekerasan terhadap perempuan, dan yang telah berbicara dengan beberapa korban.