"Kami tidak bisa berbuat apa-apa, itu trauma utama," katanya.
Video dari tempat kejadian menunjukkan lusinan orang mencoba CPR pada tubuh yang berjejer di jalan. Seorang reporter BBC di lapangan mengatakan mereka melihat sejumlah ambulans, ribuan orang, dan banyak mayat ditutupi dengan kain biru. Ambulans berjuang untuk melewati kerumunan orang.
Seperti yang sering terjadi dalam tragedi yang cepat seperti ini, berita tentang apa yang terjadi muncul sedikit demi sedikit.
Laporan awal mengatakan bahwa sekitar 50 orang menderita serangan jantung , penyebab umum kematian selama kerumunan. Namun jelas terlihat dari foto-foto suram kantong mayat yang berjejer di jalan-jalan bahwa ini adalah insiden besar.
Korban tewas pertama yang dikonfirmasi dikeluarkan pada 02:30 waktu setempat (17:30 WIB). Pejabat mengatakan bahwa 59 orang tewas dan 150 lainnya terluka. Satu jam kemudian jumlahnya melonjak menjadi 120 orang tewas dengan 100 terluka, dan kemudian bertambah lebih jauh saat malam berlalu, segera melampaui 150.
Dalam beberapa jam setelah tragedi itu terjadi, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah mengadakan pertemuan darurat, dan mengumumkan penyelidikan atas penyebab pertikaian itu. Pada Minggu (30/10/2022) pagi dia mengumumkan masa berkabung nasional.