Mengadu ke Presiden, Mantan PM Pakistan Imran Khan Tulis Surat Sebut Partainya Alami Kejahatan yang Semakin Meningkat
PAKISTAN – Mantan Perdana Menteri (PM) Pakistan Imran Khan diketahui menulis surat khusus kepada Presiden Pakistan Arif Alvi. Dalam surat itu, Khan mengatakan sejak pemerintahannya digulingkan dari kekuasaan pada April lalu, partainya telah dihadapkan dengan skala kejahatan yang semakin meningkat. Mulai dari tuduhan palsu, pelecehan, penangkapan dan penyiksaan penahanan.
CNN melaporkan surat itu dikirim Khan ke Presiden oada Senin (7/11/2022). Surat itu, yang diperoleh CNN dari sumber yang dekat dengan mantan PM, tertanggal 6 November 2022, tiga hari setelah Khan selamat dari penembakan.
Seperti diketahui, Khan selamat dari penembakan di sebuah rapat umum politik di Gujranwala pada Kamis (3/11/2022), sebuah insiden yang disebut partainya sebagai upaya pembunuhan. Satu orang tewas dalam serangan pada Kamis (3/11/2022) yang melukai beberapa orang lainnya. Adapun Khan dibawa ke rumah sakit di Lahore untuk perawatan setelah penembakan.
Baca juga: Pulih dari Penembakan, Mantan PM Pakistan Imran Khan Sebut 3 Peluru Diambil dari Kaki Kanannya
Pada Jumat (4/11/2022) lalu, Khan menyalahkan tokoh-tokoh mapan atas komplotan untuk membunuhnya – sebuah klaim yang dibantah keras oleh pejabat pemerintahan dan keamanan.
Baca juga: Menteri Dalam Negeri Iran: Serangan Pembunuhan Imran Khan Adalah Kasus Ekstremisme Agama
Berbicara dari rumah sakit pada Jumat (4/11/2022), dan tanpa memberikan bukti, Khan menyalahkan PM Shebaz Sharif, Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah dan Mayor Jenderal Faisal, yang merupakan pejabat intelijen senior. CNN menghubungi ketiga pria itu untuk memberikan komentar.
