Sementara itu, dalam video yang diposting online, Coco mengatakan dia tidak ingin memprotes seperti ini, tetapi keadaan darurat iklim mengharuskan "menghalangi orang".
"Jelas, itu tidak nyaman dan tidak menyenangkan, tapi saya menyadari itu perlu karena nyawa dipertaruhkan," katanya.
Keputusan ini pun langsung menuai kritik internasional. Hasil dari kasus tersebut dengan cepat memicu kegemparan. Protes kecil diadakan di seluruh Australia, dan hukuman itu dikutuk oleh kelompok hak asasi manusia dan beberapa politisi.
Peneliti Human Rights Watch Sophie McNeill mengatakan kasus ini mengirimkan pesan yang mengerikan ke dunia.
"Kami selalu meminta pemerintah otoriter ini untuk memperlakukan pengunjuk rasa damai dengan hormat dan tidak memenjarakan mereka... [tetapi] negara seperti Australia - yang seharusnya memimpin hak asasi manusia di wilayah ini, sebagai negara demokrasi - juga memenjarakan aktivis damai,” terangnya.
Pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk majelis damai Clément Voule mengatakan dia "khawatir" dengan hukuman Coco.
"Pengunjuk rasa damai tidak boleh dikriminalisasi atau dipenjara," katanya.