Xi mendarat di ibukota Saudi, Riyadh pada hari Rabu (7/12/2022) untuk kunjungan beberapa hari ke kerajaan kaya minyak itu dan menerima sambutan mewah dari MBS dan pejabat Saudi lainnya pada Kamis (8/12/2022). Jet militer Saudi menemani pesawat presiden China, karpet ungu dibentangkan pada saat kedatangannya dan meriam ditembakkan.
Menurut TV pemerintah Saudi, pada Jumat (9/12/2022), Xi mengundang Raja Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud untuk mengunjungi China.
SPA melaporkan kunjungan Xi termasuk kehadirannya di “KTT Saudi-Cjina,” pertemuan Cina-Arab dan KTT Dewan Kerjasama Cina-Teluk (GCC).
Pada Kamis (8/12/2022), China dan Arab Saudi menandatangani perjanjian kemitraan strategis komprehensif yang mencakup sejumlah kesepakatan dan nota kesepahaman, termasuk energi hidrogen, koordinasi antara Visi kerajaan 2030 dan Inisiatif Sabuk dan Jalan China, dan sehubungan dengan investasi langsung. SPA melaporkan, tanpa memberikan perincian.
Sambutan hangat Xi sangat kontras dengan suasana dingin seputar kunjungan Presiden AS Joe Biden ke kerajaan itu awal tahun ini.
Biden, yang sebelumnya bersumpah untuk mengubah Arab Saudi menjadi "paria" setelah pembunuhan Khashoggi, pada Oktober mengatakan AS perlu "memikirkan kembali" hubungannya dengan kerajaan setelah kartel minyak pimpinan Saudi OPEC + memangkas produksi minyak.
Washington juga berselisih dengan China atas Taiwan, sebuah pulau yang diperintah secara demokratis dengan 24 juta orang yang diklaim Beijing sebagai wilayahnya meskipun tidak pernah menguasainya, dan pengaruh China yang meluas di Timur Tengah.