RIYADH - China dan Arab Saudi menyatakan kebijakan yang selaras di berbagai bidang mulai dari keamanan hingga minyak dalam pernyataan bersama pada Jumat (9/12/2022). Kedua negara menegaskan akan saling mendukung tanpa mencampuri urusan dalam negeri satu sama lain.
Kesepakatan itu muncul selama kunjungan Presiden China Xi Jinping ke kerajaan itu, dan di tengah hubungan yang renggang antara Amerika Serikat (AS) dan kedua negara terkait produksi minyak, pelanggaran hak asasi manusia (HAM), dan masalah lainnya.
Baca juga: Gedung Putih Tak Kaget Kunjungan Presiden China ke Arab Saudi dan Seluruh Dunia
Pernyataan bersama hampir 4.000 kata diterbitkan oleh Saudi Press Agency (SPA) secara resmi, dan menyatakan kesepakatan tentang berbagai masalah global, termasuk energi, keamanan, program nuklir Iran, krisis di Yaman dan perang Rusia di Ukraina.
Baca juga: Pangeran Arab Sambut Meriah Presiden China, Janjikan Era Baru Hubungan China-Arab
“Riyadh dan Beijing sangat ingin menekankan pentingnya stabilitas di pasar minyak dunia, mencatat bahwa Arab Saudi adalah pengekspor minyak mentah yang andal ke mitra China-nya. Mereka juga menyatakan tekad untuk mengembangkan kerja sama dan koordinasi di bidang pertahanan, serta terus bekerja sama dalam memerangi terorisme dan pendanaannya,” terang pernyataan itu, dikutip CNN.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa negara-negara tersebut akan terus dengan tegas mendukung kepentingan inti satu sama lain, saling mendukung dalam mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorial mereka, dan melakukan upaya bersama untuk mempertahankan prinsip non-intervensi dalam urusan internal negara, aturan internasional. hukum dan prinsip-prinsip dasar hubungan internasional.
Ini termasuk tidak mengkritik kebijakan internal masing-masing, mungkin termasuk pada isu-isu hak asasi manusia dan aturan domestik.
China juga menegaskan menentang tindakan apa pun yang akan mencampuri urusan dalam negeri Kerajaan Arab Saudi, tanpa menambahkan rincian lebih lanjut.