Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Polisi Temukan Sejumlah Uang di Rumahnya, Wakil Presiden Parlemen Eropa Bantah Terima Suap Rp25 Miliar dari Qatar

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 14 Desember 2022 |06:51 WIB
Polisi Temukan Sejumlah Uang di Rumahnya, Wakil Presiden Parlemen Eropa Bantah Terima Suap Rp25 Miliar dari Qatar
Wakil Presiden Parlemen Eropa terjerat skandal suap dari Qatar (Foto: Kepolisian Belgia)
A
A
A

BELGIAWakil Presiden Parlemen Eropa Eva Kaili membantah terlibat dalam dugaan skandal suap yang melibatkan tuan rumah Piala Dunia Qatar di Parlemen Eropa.

Anggota parlemen (MEP) Yunani ini menjadi salah satu dari empat tersangka yang didakwa setelah penyelidik Belgia menemukan 1,5 juta euro (Rp25 miliar) di dua rumah dan sebuah koper.

"[Eva Kaili] menyatakan dia tidak bersalah dan dia tidak ada hubungannya dengan suap dari Qatar," kata pengacaranya, Michalis Dimitrakopoulos, kepada TV Yunani pada Selasa (13/12/2022), dikutip BBC.

Seperti diketahui, jaksa melakukan serangkaian penggeledahan selama beberapa hari dan mengatakan uang tunai senilai sekitar 600.000 euro (Rp10 miliar) telah ditemukan di rumah salah satu tersangka, 150.000 euro (Rp2,5 miliar) di flat MEP dan 750.000 euro (Rp12 miliar) dalam sebuah koper di kamar hotel Brussels.

 BACA JUGA: Diduga Terima Suap dari Qatar, Wakil Presiden Parlemen Eropa Ditangkap

Polisi Belgia merilis sebuah foto pada Selasa (13/12/2022) yang menunjukkan tumpukan uang kertas dalam denominasi 200 euro (Rp3 juta), 50 euro (Rp826.000), 20 euro (Rp330.000) dan 10 euro (Rp165.000).

 BACA JUGA: Parlemen Eropa Tunjuk Rusia Sebagai 'Negara Sponsor Terorisme'

Sumber mengatakan uang sebanyak 150.000 euro (Rp2,5 miliar) ditemukan di flat Kaili. Ditanya apakah itu benar, pengacaranya mengatakan tidak mengetahui hal itu.

“Saya tidak tahu apakah ada uang yang ditemukan atau berapa banyak yang ditemukan,” ujarnya.

Adapun Qatar membantah melakukan kesalahan. Jaksa pada Minggu (11/12/2022) mengatakan tersangka yang ditangkap oleh polisi Belgia telah didakwa dengan partisipasi dalam organisasi kriminal, pencucian uang dan korupsi. Mereka akan muncul di hadapan pengadilan pra-sidang pada Rabu (14/12/2022) waktu setempat.

Tuduhan tersebut membayangi peran kelompok lobi di Parlemen Eropa. Rekomendasi untuk mengizinkan perjalanan bebas visa ke Uni Eropa (UE) untuk warga Qatar ditetapkan akan dipilih oleh anggota parlemen minggu ini, tetapi sekarang telah ditangguhkan.

Pencarian telah dilakukan di Italia dan juga di Brussel. Sejak Jumat (9/12/2022), sumber daya IT dari 10 pegawai parlemen telah "dibekukan" untuk mencegah hilangnya data yang diperlukan untuk penyelidikan.

Enam orang ditahan pada Jumat (9/12/2022) sebagai bagian dari penyelidikan atas tuduhan bahwa Qatar menyuap pejabat Uni Eropa untuk mendapatkan pengaruh. Dua kemudian dibebaskan.

Tiga tersangka lainnya adalah warga negara Italia. Mitra Kaili, Francesco Giorgi, yang merupakan asisten parlemen, termasuk di antara mereka yang dilaporkan dituntut.

Seorang sumber mengatakan mantan MEP Pier Antonio Panzeri, yang sekarang menjalankan kelompok hak asasi manusia Fight Impunity, juga termasuk di antara keempatnya. Istri dan putrinya juga dilaporkan ditangkap. Adapun Giorgi sebelumnya bekerja untuknya sebagai asisten parlemen.

Menurut kantor berita Italia Ansa, tersangka lainnya yakni Niccolò Figa-Talamanca. Dia menjalankan grup lobi No Peace Without Justice, yang bertempat di gedung yang sama di Rue Ducale di kawasan Eropa Brussel.

Kepala Sekretaris Jenderal Konfederasi Serikat Buruh Internasional, Luca Visentini, diinterogasi dan kemudian dibebaskan. Dia mengatakan kemudian dia bisa menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepadanya.

Koresponden BBC Brussels, Jessica Parker, mengatakan rincian yang dirilis oleh otoritas Belgia dalam beberapa hari terakhir membuat banyak orang terkejut di lingkungan UE.

Parlemen Eropa yang berbicara dengan koresponden BBC mengatakan bahwa mereka terkejut dengan skala dan keterusterangan tuduhan tersebut.

Jaksa penuntut mengatakan mereka mencurigai negara Teluk telah mempengaruhi keputusan ekonomi dan politik parlemen selama beberapa bulan, terutama dengan menargetkan para pembantunya.

Meskipun laporan secara luas menyebut negara itu sebagai Qatar, pemerintah Qatar mengatakan klaim pelanggaran apa pun "sangat salah informasi".

Tanggung jawab Kaili sebagai wakil presiden diketahui mencakup Timur Tengah. Bulan lalu, sementara rekan-rekan lainnya menarik perhatian pelanggaran hak asasi manusia Qatar, dia memberikan pidato yang berlebihan kepada parlemen memuji Qatar karena menjadi tuan rumah Piala Dunia dan perannya sebagai "pelopor dalam hak-hak buruh".

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement