PAKISTAN - Pemerintah Pakistan telah memerintahkan pusat perbelanjaan dan pasar tutup lebih awal setiap hari karena negara tersebut menghadapi krisis ekonomi.
Menteri Pertahanan Khawaja Asif mengatakan langkah-langkah itu akan menyelamatkan negara Asia Selatan itu sekitar 62 miliar rupee Pakistan (Rp4 triliun).
Asif mengatakan kepada wartawan pada Selasa (3/1/2023) bahwa pusat perbelanjaan dan pasar harus tutup pada pukul 20:30 waktu setempat dan departemen pemerintah telah diperintahkan untuk mengurangi konsumsi listrik mereka sebesar 30%.
BACA JUGA:Â Banjir Dahsyat Pakistan Telan Kerugian Lebih dari Rp149 Triliun, 1.136 Orang Meninggal
Sementara itu, produksi kipas angin listrik yang tidak efisien akan dilarang mulai awal Juli.
 BACA JUGA: 9 Negara Ini Terancam seperti Sri Lanka Bangkrut : Okezone Economy
"Kabinet federal segera menyetujui penegakan Rencana Konservasi Energi," kata partai Liga Muslim Pakistan-N (PML-N) yang berkuasa di Twitter.
Seperti diketahui, negara berpenduduk 220 juta orang ini telah berjuang selama bertahun-tahun untuk menstabilkan perekonomiannya.
Pakistan menghasilkan sebagian besar tenaganya menggunakan bahan bakar fosil impor.
Harga energi global melonjak tahun lalu, memberikan tekanan lebih lanjut pada keuangan negara yang sudah menyusut.
Follow Berita Okezone di Google News