NEW YORK - Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) telah menuduh taipan properti China yang berbasis di New York mendalangi penipuan miliaran dolar.
Guo Wengui dan salah satu mitra bisnisnya, Kin Ming Je, dituduh melakukan penipuan kawat, penipuan sekuritas, penipuan bank, dan pencucian uang.
Guo adalah pengkritik pemerintah China dan rekan mantan kepala strategi Gedung Putih Stephen Bannon.
Dikutip BBC, kebakaran dilaporkan terjadi di apartemen penthouse Manhattan Guo beberapa jam setelah dia ditangkap.
Seorang juru bicara departemen pemadam kebakaran kota mengatakan api telah padam, tidak ada korban luka yang dilaporkan dan penyebabnya masih diselidiki.
Dalam postingan online sebelumnya, Guo mengatakan dia diborgol dan diinterogasi selama lebih dari satu jam.
Guo menggunakan beberapa nama samaran termasuk Miles Guo, Miles Kwok dan "Brother Seven". Dia disebutkan dalam surat dakwaan yang dibuka pada Rabu (15/3/2023) sebagai Ho Wan Kwok.
Follow Berita Okezone di Google News
Surat dakwaan menuduh bahwa Guo dan Je mengumpulkan USD1 miliar (Rp15 triliun) dari ribuan pengikut online yang mengira mereka mendanai bisnis media dan klub keanggotaan eksklusif.
Mereka juga diduga menggunakan cryptocurrency bernama Himalaya Coin untuk mencuri jutaan dari investor.
Penentangan Guo terhadap Partai Komunis China dan hubungannya dengan politikus dan aktivis sayap kanan AS yang berprofil tinggi membuatnya mendapatkan ratusan ribu pengikut online, kebanyakan dari mereka adalah orang China yang tinggal di negara-negara Barat.
Jaksa mengatakan dia memanfaatkan kehadirannya yang produktif di dunia maya untuk mengumpulkan uang bagi usahanya. Namun alih-alih diinvestasikan dalam bisnis, dana tersebut diduga disalurkan ke rekening pribadi yang terkait dengan Guo dan Je.
Uang itu dihabiskan antara lain untuk rumah besar seluas 50.000 kaki persegi (4.345 m persegi) di New Jersey, Lamborghini, Bugatti dan mobil sport Ferrari, dan permadani China dan Persia senilai hampir USD1 juta (Rp15 miliar).
Jaksa penuntut mengatakan USD100 juta (Rp1,5 triliun) dimasukkan ke dalam dana lindung nilai berisiko tinggi dan uang lainnya dihabiskan untuk barang-barang mewah termasuk piano USD140.000 (Rp2 miliar), televisi USD62.000 (Rp95 juta), dan dudukan kayu perapian seharga USD53.000 (Rp816 juta).
Mulai September tahun lalu, pemerintah AS menyita sekitar USD634 juta (Rp9,8 triliun) hasil dari 21 rekening bank yang berbeda.
Surat dakwaan menuduh Guo membangun pengikutnya di antara para penentang Partai Komunis China dengan mendirikan dua organisasi nirlaba.
Guo adalah seorang pengembang real estate yang dilaporkan menjadi salah satu orang terkaya di China sebelum meninggalkan negara itu pada 2014.
Pada 2017, dia mengklaim suaka politik di Amerika Serikat, menuduh penganiayaan oleh otoritas Partai Komunis.
Guo telah menjadi sasaran kampanye media sosial yang mendukung pemerintah China, tetapi juga dituduh menyebarkan desas-desus palsu tentang Covid dan hal-hal lain di akun media sosial dan situs webnya.
Penentangannya yang blak-blakan terhadap penguasa China mengilhami beberapa usaha dengan Bannon. Mereka sering muncul bersama dalam video online, dan pada tahun 2020, mereka meluncurkan kampanye yang disebut Negara Federal Baru China, dengan tujuan menggulingkan Partai Komunis China.
Belakangan tahun itu, Bannon ditangkap saat berada di kapal pesiar Guo di Connecticut. Bannon didakwa dalam kasus yang tidak terkait dengan penipuan dalam dugaan skema untuk menipu orang yang mendanai perusahaan nirlaba untuk membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko.
Dia mengaku tidak bersalah dalam kasus itu, dan tidak disebutkan dalam dakwaan terhadap Guo dan Je.
Tahun lalu, GTV Media Group milik Guo setuju untuk membayar USD539 juta (Rp8 triliun) kepada Securities and Exchange Commission, regulator keuangan AS, untuk menyelesaikan gugatan yang menuduh perusahaan tersebut telah menyesatkan investor dalam skema investasi mata uang kripto. Perusahaan tidak mengakui kesalahan dalam kasus tersebut.
Je, yang juga menggunakan nama William Je, disebutkan dalam surat dakwaan sebagai pemodal Guo. Dia adalah warga negara ganda Inggris dan Hong Kong, tinggal di London, dan masih buron, kata pihak berwenang.
Dia terdaftar di UK Companies House sebagai direktur dari dua perusahaan jasa keuangan yang berkantor pusat di London barat yakni ACA Capital dan Hamilton Investment Management.
Di antara dana yang disita oleh otoritas AS adalah rekening bank yang ditautkan ke Hamilton dan ke Gettr, sebuah platform media sosial alt-tech yang didanai sebagian oleh Guo.
BBC telah menghubungi perusahaan tersebut. Dalam sebuah pernyataan, salah satu yayasan Guo menyebut tuduhan terhadapnya "dibuat-buat dan tidak beralasan" dan menuduh sistem peradilan AS dikendalikan oleh Partai Komunis China. Namun tuduhan itu tanpa memberikan bukti.
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.