Digitalisasi tersebut, kata dia, akan dipadukan dengan pelatihan para Local Champion, yakni anak-anak muda di seluruh Indonesia yang memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam menyusun perencanaan dan inovasi pembangunan. Local Champion ini di bawah bimbingan Yayasan Kitong Bisa.
"Sistem yang tengah dibangun akan memungkinkan masyarakat untuk dapat berkomunikasi dengan pemerintah pusat, misalkan terkait dengan kebutuhan penambahan gedung sekolah, maka informasi tersebut akan dimasukkan ke dalam sistem digital dengan bimbingan Local Champion untuk menyampaikan aspirasi penambahan gedung bangunan sekolah," katanya.
Local champion, kata dia, akan menyampaikan aspirasi kebutuhan penambahan gedung sekolah, setelah sebelumnya melakukan pembahasan bersama tokoh masyarakat, termasuk menetapkan lokasi dan menghitung besaran anggaran yang dibutuhkan.
"Digitalisasi perencanaan dan pembangunan berbasis Local Champion ini bukan untuk menggantikan Sistem Informasi Desa, mekanisme Musrembangdes atau Musrembangda, akan tetapi untuk saling melengkapi dan menguatkan. Digitalisasi ini memberikan kemampuan untuk masyarakat dapat berkomunikasi secara dua arah secara real time," katanya.
(Erha Aprili Ramadhoni)