Share

Korannya Diberedel Pemerintah, Jurnalis Ini Ogah Bungkam Mengritik Perang Rusia

Susi Susanti, Okezone · Kamis 30 Maret 2023 11:21 WIB
https: img.okezone.com content 2023 03 30 18 2789986 korannya-diberedel-pemerintah-jurnalis-ini-ogah-bungkam-mengritik-perang-rusia-i9rp0TvlqL.jpg Jurnalis Rusia menolak untuk dibungkam saat mengritik perang Rusia-Ukraina (Foto: BBC)

RUSIA - Otoritas Rusia mungkin telah menutup koran tempat jurnalis Dmitry Muratov bekerja. Namun sang jurnalis tetap menolak untuk dibungkam.

Saat tim BBC bertemu di Moskow, pemimpin redaksi Novaya Gazeta sekaligus peraih Hadiah Nobel Perdamaian Rusia ini khawatir seberapa jauh Kremlin akan melangkah dalam konfrontasinya dengan Barat.

"Dua generasi telah hidup tanpa ancaman perang nuklir," terangnya.

"Tapi periode ini sudah berakhir. Apakah Putin akan menekan tombol nuklir, atau tidak? Siapa yang tahu? Tidak ada yang tahu ini. Tidak ada satu orang pun yang bisa mengatakan dengan pasti,” lanjutnya.

Sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, perang senjata nuklir Moskow semakin keras dan sering.

Pejabat senior telah memberikan petunjuk halus bahwa negara-negara Barat yang mempersenjatai Ukraina seharusnya tidak mendorong Rusia terlalu jauh. Beberapa hari yang lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan rencana untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia.

Kemudian salah satu pembantu terdekatnya, Nikolai Patrushev, memperingatkan bahwa Rusia memiliki senjata unik modern yang mampu menghancurkan musuh mana pun, termasuk Amerika Serikat (AS).

Muratov melihat tanda-tanda mengkhawatirkan di dalam Rusia.

Follow Berita Okezone di Google News

"Kami melihat bagaimana propaganda negara mempersiapkan orang untuk berpikir bahwa perang nuklir bukanlah hal yang buruk," katanya. "Di saluran TV di sini, perang nuklir dan senjata nuklir dipromosikan seolah-olah mereka mengiklankan makanan hewan,” ujarnya.

"Mereka mengumumkan: 'Kami punya rudal ini, rudal itu, jenis rudal lain.' Mereka berbicara tentang menargetkan Inggris dan Prancis; tentang memicu tsunami nuklir yang menghanyutkan Amerika. Mengapa mereka mengatakan ini? Agar orang-orang di sini siap,” ungkapnya.

Di TV pemerintah Rusia baru-baru ini, pembawa acara bincang-bincang terkemuka menyarankan bahwa Rusia harus menyatakan target militer apa pun di wilayah Prancis, Polandia, dan Inggris sebagai target yang sah untuk Rusia.

Presenter yang sama juga menyarankan meratakan pulau dengan senjata nuklir strategis dan melakukan uji peluncuran atau penembakan senjata nuklir taktis, sehingga tidak ada yang memiliki ilusi.

Namun propaganda negara di sini menggambarkan Rusia sebagai negara damai, dan Ukraina serta Barat sebagai agresor. Banyak orang Rusia mempercayainya.

"Orang-orang di Rusia telah disinari oleh propaganda," ujarnya.

"Propaganda adalah sejenis radiasi. Setiap orang rentan terhadapnya, bukan hanya orang Rusia. Di Rusia, propaganda adalah dua belas saluran TV, puluhan ribu surat kabar, media sosial seperti VK [Facebook versi Rusia] yang sepenuhnya melayani ideologi negara,” lanjutnya.

"Tapi bagaimana jika besok propaganda tiba-tiba berhenti?" Aku bertanya. "Jika semuanya diam? Apa yang akan dipikirkan orang Rusia?,” ungkapnya.

"Generasi muda kita luar biasa," ujarnya.

"Itu sangat berpendidikan. Hampir satu juta orang Rusia telah meninggalkan negara itu. Banyak dari mereka yang tetap tinggal menentang apa yang terjadi di Ukraina. Mereka menentang neraka yang telah diciptakan Rusia di sana,” paparnya.

"Saya yakin segera setelah propaganda berhenti, generasi ini - dan semua orang yang berakal sehat - akan bersuara,” lanjutnya.

"Mereka sudah melakukannya. Dua puluh satu ribu kasus administratif dan kriminal telah dibuka terhadap orang Rusia yang telah melakukan protes. Oposisi dipenjara. Media telah ditutup. Banyak aktivis, warga sipil, dan jurnalis telah dicap sebagai agen asing,” ujarnya.

"Apakah Putin memiliki basis dukungan? Ya, yang sangat besar. Tapi ini adalah orang tua yang melihat Putin sebagai cucu mereka sendiri, sebagai seseorang yang akan melindungi mereka dan membawa pensiun mereka setiap bulan dan mengucapkan Selamat Tahun Baru kepada mereka setiap tahun. Orang-orang ini percaya cucu mereka yang sebenarnya harus pergi dan berjuang dan mati,” lanjutnya.

Tahun lalu Muratov melelang hadiah Nobel Perdamaian untuk mengumpulkan uang bagi pengungsi anak Ukraina. Dia memiliki sedikit optimisme tentang masa depan.

"Tidak akan pernah ada lagi hubungan normal antara rakyat Rusia dan Ukraina. Tidak akan pernah. Ukraina tidak akan bisa menerima tragedi ini,” ungkapnya.

"Di Rusia, represi politik akan terus berlanjut terhadap semua penentang rezim," tambahnya.

β€œSatu-satunya harapan saya terletak pada generasi muda; orang-orang yang melihat dunia sebagai teman, bukan sebagai musuh dan yang ingin Rusia dicintai dan agar Rusia mencintai dunia,” terangnya.

"Saya berharap generasi ini akan hidup lebih lama dari saya dan Putin,” tambahnya.

1
4
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini