GEORGETOWN - Setidaknya 20 anak tewas dalam kebakaran di kota pertambangan Mahdia di Guyana tengah, kata para pejabat. Kebakaran yang terjadi di sebuah asrama sekolah pada Senin, (22/5/2023) tepat setelah tengah malam, membuat para siswa terjebak.
Layanan darurat berjuang untuk menahan api karena kondisi cuaca buruk, kata pemerintah.
Beberapa orang lagi terluka dan beberapa sedang dipersiapkan untuk dievakuasi ke ibu kota, Georgetown, di mana sebuah pusat khusus telah didirikan.
"Ini bencana besar. Mengerikan, menyakitkan," kata Presiden Guyana Irfaan Ali, sebagaimana dilansir BBC.
Ali mengatakan bahwa selain tim medis yang ditempatkan di bandara, dua rumah sakit utama Georgetown akan disiapkan sehingga setiap anak mendapatkan perawatan terbaik.
Menteri Dalam Negeri Robeson Benn berada di lokasi bencana, dan perdana menteri serta pejabat pemerintah lainnya sedang dalam perjalanan ke sana.
"Dengan berat hati dan rasa sakit Kabinet sedang diberi pengarahan dan terus diperbarui tentang kebakaran mengerikan di asrama di Mahdia. Semua upaya dilakukan untuk mendapatkan tanggapan yang didukung evakuasi medis skala penuh," demikian diumumkan Departemen Informasi Publik dalam sebuah pernyataan.
Guyana terletak di antara Venezuela dan Suriname di pantai utara Amerika Selatan.
(Rahman Asmardika)