Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kapal Selam Titan Direncanakan Lakukan 18 Penyelaman Tahun Ini

Awaludin , Jurnalis-Sabtu, 24 Juni 2023 |06:07 WIB
 Kapal Selam Titan Direncanakan Lakukan 18 Penyelaman Tahun Ini
Kapal Selam Titan (foto: Reuters)
A
A
A

KAPAL selam Titan hancur lebur saat turun membawa turis ke kedalaman laut untuk melihat bangkai Titanic di Samudera Atlantik, pada Minggu 18 Juni 2023. Namun, siapa sangka ternyata Kapal Selam Titan memiliki masalah keamanan yang telah diangkat oleh para ahli pada 2018 lalu.

Titan yang memiliki panjang 6,7 meter yang dioperasikan oleh OceanGate Expeditions yang berbasis di Everett, Washington, Amerika Serikat (AS). Kapal selam itu pertama kali melakukan perjalanan penyelaman hingga 4.000 meter (13.100 kaki) pada Desember 2018, menurut situs web perusahaan, dan pertama kali menyelam ke situs Titanic - sekira 3.800 meter di bawah Atlantik - pada 2021.

Kapal selam itu direncanakan melakukan 18 penyelaman serupa tahun ini. Tetapi beberapa pakar industri dan whistle-blower khawatir tentang keamanan Titan, menyatakan keprihatinan bahwa OceanGate memilih untuk tidak mensertifikasi Titan melalui pihak ketiga seperti American Bureau of Shipping, sebuah klasifikasi kapal selam terkemuka, atau grup Eropa DNV, sebuah independen perusahaan jaminan kualitas dan manajemen risiko yang menetapkan standar untuk desain keselamatan kendaraan bawah air.

Will Kohnen, ketua komite peer-review group Marine Technology Society (MTS) tentang kapal selam berawak, dalam surat tertanggal 27 Maret 2018, menyampaikan kepada pendiri dan CEO OceanGate Stockton Rush, kekhawatiran luas tentang Titan. Kohnen mengatakan bahwa dia kemudian mendiskusikan surat itu dengan Rush.

"Ada percakapan yang jujur. Itu adalah percakapan orang dewasa. Dan kami sepakat untuk tidak sepakat," kata Kohnen kepada Reuters.

Masalahnya bukanlah cacat desain tunggal, tetapi OceanGate memilih untuk tidak mengejar proses sertifikasi yang diakui industri untuk desain, fabrikasi, dan pengujian kapal selam.

"Kekhawatiran kami adalah bahwa pendekatan eksperimental saat ini yang diadopsi oleh OceanGate dapat menghasilkan hasil negatif (dari kecil hingga bencana) yang akan memiliki konsekuensi serius bagi semua orang di industri ini," bunyi surat itu.

Surat itu muncul setelah banyak ahli kapal selam menyuarakan keprihatinan atas Titan selama simposium tahunan tiga hari, kata Kohnen. Pihaknya meminta pengurus MTS untuk mengirimkan surat atas nama seluruh masyarakat, namun pengurus menolak.

"Saya mendukung surat itu dan semua sentimen anggota kami yang khawatir," kata Kohnen.

Para turis yang berada di dalam Kapal Selam Titan yakni pengusaha Pakistan Shahzada Dawood, (48), dan putranya Suleman telah dikonfirmasi oleh pihak keluarga berada di dalam Titan. Shahzada adalah wakil ketua salah satu konglomerat terbesar Pakistan, Engro Corporation, yang bergerak dalam investasi di bidang pupuk, manufaktur kendaraan, energi, dan teknologi digital.

Lalu Paul-Henri Nargolet, (77), adalah penjelajah Prancis yang juga direktur penelitian bawah laut di sebuah perusahaan yang memiliki hak atas bangkai kapal Titanic. Nargolet adalah mantan penyelam angkatan laut yang sebelumnya juga pernah menjelajahi bangkai Titanic.

Yang terakhir adalah Stockton Rush, pendiri dan CEO dari OceanGate perusahaan mengoperasikan Titan dan layanan penyelaman ke bangkai Titanic itu.

Laksamana Muda John Mauger dari Penjaga Pantai AS mengatakan bahwa jasad kelima orang ini kemungkinan tak akan bisa ditemukan.

“Ini adalah lingkungan yang sangat tak kenal ampun di dasar laut. Puing-puing konsisten dengan bencana ledakan kapal. Kami akan terus bekerja dan mencari daerah di bawah sana tapi saya tidak punya jawaban tentang prospek saat ini,” kata Mauger.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement