Ronggolawe adalah satu-satunya putra yang di pundaknya ia menaruh harapan tinggi, cita-cita dan kebesaran. Memang, Adipati Ronggolawe adalah sosok yang pandai, beranian sekaligus berjiwa kesatria.
Raden Soreng, nama kecil Ronggolawe juga disegani lawan maupun kawan dan berjasa besar mendukung berdirinya Kerajaan Majapahit.
Bersama Lembu Sora, dan Nambi, serta para loyalis Raden Wijaya lainnya, Ronggolawe bertempur habis-habisan mengusir ratusan ribu prajurit Pemimpin Perang Mongol Khubilai Khan. Dia juga berdampingan dengan Raden Wijaya berperang melawan pasukan Kediri.
Di saat Raden Wijaya masih dikejar-kejar pengikut Jayakatwang, Banyak Wide yang kala itu masih menjabat sebagai Adipati Sumenep, menjadi pelindung Raden Wijaya. Banyak Wide jugalah yang memberikan gagasan kepada Raden Wijaya untuk membuka hutan Tarik sebagai wilayah berdirinya Kerajaan Majapahit.
Banyak Wide hanya bisa tertegun dan merenung. Ronggolawe, putranya telah gugur secara tragis. Mati dengan cap sebagai pemberontak karena melawan Kerajaan Majapahit. Kerajaan yang ia pernah ikut mendirikannya.
Ronggolawe memimpin prajurit mengangkat senjata menghadapi Majapahit karena menolak pengangkatan Nambi sebagai mahapatih. Namun, di hari kelima peperangan Ronggolawe gugur setelah berduel dengan Mantri Jaladi Kebo Anabrang.