JAKARTA – Yoni Bhre Kahuripan diduga merupakan tugu batas ibu kota Kerajaan Majapahit sebelah utara-timur.
Situs Yoni Bhre Kahuripan ini disebut juga Situs Watu Ombo atau Yoni klinterjo atau Petilasan Patih Udara (Maudoro). Situs ini terletak di Desa Klinterjo, Kecamatan Sooko, Mojokerto, Jatim.
Disebut kahuripan, karena di lokasi ini terdapat empat Petilasan ini, terdapat Yoni tanpa lingga (sumber mata air abadi).
Menurut berbagai sumber, ada prasasti yang tertera pada tahun 1294 saka atau 1372 masehi. Menurut Kitab Pararaton, tahun tersebut adalah tahun wafatnya ibunda Hayam Wuruk, Tribuana Tunggadewi atau Bhre Kahuripan. Tribhuwana Wijayatunggadewi adalah penguasa ketiga Majapahit yang memerintah tahun 1328-1351. Dari prasasti Singasari (1351), diketahui gelar abhisekanya ialah Sri Tribhuwanotunggadewi Maharajasa Jayawisnuwardhani.
Nama asli Tribhuwana Wijayatunggadewi atau disingkat Tribhuwana adalah Dyah Gitarja. Ia merupakan putri dari Raden Wijaua dan Gayatri. Memiliki adik kandung bernama Dyah Wiyat dan kakak tiri bernama Jayanagara. Pada masa pemerintahan Jayanagara (1309-1328) ia diangkat sebagai penguasa bawahan di Jiwana bergelar Bhre Kahuripan.
"Situs Yoni Bhre Kahuripan diduga pula sebagai tugu batas kota raja Majapahit. Hal ini berdasarkan ditemukanlah Yoni Klinterejo yang berdenah segi-empat dengan hiasan naga-raja di bawah ceratnya, terletak di wilayah Klinterejo, kompleks peninggalan Rani Kahuripan, di Kabupaten Mojokerto," jelas Supri, penggiat sejarah Majapahit