Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Yoni Bhre Kahuripan, Diduga Jadi Tugu Batas Ibu Kota Kerajaan Majapahit

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 29 Juli 2023 |06:01 WIB
Kisah Yoni Bhre Kahuripan, Diduga Jadi Tugu Batas Ibu Kota Kerajaan Majapahit
Peninggalan Kerajaan Majapahit (Foto: Istimewa/Okezone)
A
A
A

Beberapa waktu lalu, warga menemukan sebuah gentong kuno berdiameter sekitar 1 meter dengan tinggi sekira 80 sentimeter.

Gentong yang terbuat dari tanah liat dengan ketebalan sekira 15 sentimeter itu ditemukan warga setempat beberapa waktu lalu hasil ketidaksengajaan saat menggali tanah untuk kepentingan pembuatan batu bata.

Temuan tersebut adalah peninggalan zaman Majapahit karena dekat dengan situs Bhre kahuripan. ”Kemungkinan ini adalah pendapa mengingat ada temuan umpak dan bekas genteng yang hancur,”katanya.

Diceritakannya, warga sekitar masih menemukan bangunan kuno berupa tiga sumur yang masih bisa diselamatkan secara utuh. Meski ada sedikit lapisan bibir sumur yang hilang, namun sumur kuno yang diberi nama warga sumur windu itu masih utuh dan nyata.

“Warga menyebut tempat penemuan benda bersejarah itu sebagai bekas perumahan penduduk era majapahit. Bahkan ada yang menyebut bekas kompleks perumahan salah satu pejabat tinggi Kerajaan Majapahit abad ke-13,”paparnya.

Di samping beberapa situs yang ditemukan sebelumnya, warga juga menemukan sebuah bangunan kuno di area lahan yang sama.

Tepatnya berada di selatan tiga sumur windu. Walaupun menyisakan tumpukan batu-bata kuno yang tidak jelas bentuknya, akan tetapi warga menduga bangunan yang sudah rusak itu menyerupai puthuk (gapura masuk). '

'Dulunya tidak rusak parah, ada dua bangunan menyerupai gapura Satu berada di sebelah timur dan satunya berada di barat,”terangnya.

Namun di area lahan puthuk seluas 6x5 meter yang ditemukan pada tahun 1995 lalu, hanya menyisakan gundukan tanah. Di atasnya ada beberapa lapisan batu-bata kuno. Banyak batu-bata-nya diambili orang sehingga struktur bangunan gapuranya tidak terlihat lagi

Dinas Purbakala menduga bangunan kuno itu dulunya difungsikan sebagai tempat pembakaran jenazah. Karena zaman Majapahit dulu tidak ada makam. Justru yang ada adalah tempat pembakaran jenazah.

"Dari bukti-bukti yang ada diduga kalau di Klinterejo ada bekas perumahan penduduk. Dan itu ada hubungannya dengan Majapahit. Apalagi dekat dengan lokasi petilasan Tribuana Tungga Dewi,"tandasnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement