Aneksasi Krimea Oleh Rusia
Di akhir 1980-an, tepatnya di bawah periode rekonstruksi oleh mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev, Tatar Krimea diizinkan kembali ke tanah airnya.
Pada 2001, Ukraina mencatat kurang dari seperempat juta orang Tatar Krimea tinggal di Krimea, Ukraina. Terlepas dari sejarah panjang mereka, jumlah penduduk yang menetap hanya sepuluh persen dari total populasi di wilayah tersebut.
Banyak keturunan Tatar yang dideportasi kembali ke Krimea secara paksa dan menjadi pemimpin di komunitas lokal, termasuk Refat Chubarov, yang menjabat sebagai ketua Majelis Rakyat Tatar Krimea, sebuah badan perwakilan yang diakui oleh parlemen Ukraina.
Namun, badan tersebut dilarang oleh Rusia pada 2016, dua tahun setelah aneksasi Krimea. Rusia menyatakan alasannya karena kelompok tersebut diduga mempromosikan ekstremisme dan nasionalisme etnis.
Warga Tatar Krimea mengeluhkan adanya upaya untuk membungkam komunitas mereka. Sejarah kelam mereka akan penganiayaan Soviet membuat sebagian besar orang lebih memilih pemerintahan Ukraina daripada Kremlin.