Sejak mendarat di Dili pada 7 Desember 1975, Kompi A Denpur-1/ Parako tidak pernah sempat istirahat dan tidak ada penambahan anggota, Penugasan selama lima bulan di Timor Portugis adalah fierce battle karena setiap hari bertempur menghadapi pasukan Fretilin yang bermotivasi tinggi, kemampuan menembak serta disiplin menembak prima, dan punya penguasaan medan yang sempurna.
Jika pertempuran terjadi di tanah datar, Kopassandha sudah jelas lebih unggul, tetapi di medan perbukitan dan hutan, pasukan Fretilin mampu memanfaatkan alam dengan optimal sehingga memaksa Pasukan Baret Merah untuk bekerja keras.
(Fahmi Firdaus )