jet tempur ini telah menjadi tulang punggung Angkatan Udara Pakistan dan memberikan kontribusi penting dalam menjaga keamanan nasional. Harganya sekitar setengah dari pesawat tempur F-16, dengan varian Block II memiliki harga sekira USD25 juta. Pesawat ini diresmikan pada 2010 dan terus mengalami pengembangan.
Pembuatan pesawat ini melibatkan kerjasama antara Pakistan dan Tiongkok, dengan sebagian besar badan pesawat diproduksi di Pakistan dan sebagian di Tiongkok. Hingga 2016, sudah ada lebih dari 19.000 jam penerbangan operasional untuk JF-17. Bahkan, ada varian kursi ganda yang disebut JF-17B yang dikembangkan untuk meningkatkan kemampuan operasional, pelatihan konversi, dan pelatihan pesawat tempur terdepan.
Selain digunakan oleh Angkatan Udara Pakistan, JF-17 juga telah terlibat dalam beberapa operasi militer, baik dalam serangan udara maupun serangan darat. Pesawat ini membuktikan dirinya dalam berbagai tindakan, termasuk melawan serangan teroris di wilayah Waziristan Utara dan dalam insiden menembak jatuh drone militer Iran di perbatasan Pakistan-Iran. Bahkan, pesawat JF-17 telah berperan dalam pertempuran udara antara India dan Pakistan selama Operasi Swift Retort.
Mengenai mesin pesawat, JF-17 awalnya ditenagai oleh mesin turbofan RD-93 Rusia, yang sekarang sedang dikembangkan untuk ditingkatkan. Di masa depan, ada rencana untuk menggunakan mesin WS-13 Taishan buatan Tiongkok yang lebih bertenaga.
(Rahman Asmardika)