Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Duka Keluarga Palestina-Amerika Kehilangan 41 Keluarganya yang Tewas Terbunuh dalam 1 Hari di Gaza

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 02 November 2023 |16:04 WIB
Duka Keluarga Palestina-Amerika Kehilangan 41 Keluarganya yang Tewas Terbunuh dalam 1 Hari di Gaza
Duka keluarga Palestina-Amerika yang kehilangan 41 keluarganya dalam 1 hari akibat perang di Gaza (Foto: Tariq Hamouda)
A
A
A

“Dia mencintai setiap anggota keluarganya. Dia menghabiskan musim panas bersama mereka,” jelas Hamouda, yang mengatakan bahwa dia dan istrinya berasal dari lingkungan yang sama di Gaza namun telah tinggal di Minnesota sejak 2004.

Dia mengatakan ada ketakutan dan banyak konflik antara Israel dan kelompok militan di Gaza sejak saat itu, namun tidak seperti ini.

Israel menyatakan perang terhadap Hamas pada 7 Oktober, setelah kelompok militan tersebut menerobos penghalang yang memisahkan Gaza dari Israel dan membunuh lebih dari 1.400 orang, termasuk warga sipil dan personel militer, serta menculik lebih dari 220 lainnya, menurut pihak berwenang Israel.

Sebagai tanggapan, Israel melancarkan serangan udara yang menghancurkan di Gaza. Mereka menyatakan ingin menghancurkan Hamas, yang menguasai wilayah pesisir. Namun 2,2 juta warga Palestina yang tinggal di sana, yang tidak dapat melarikan diri karena penyeberangan perbatasan Israel dan Mesir yang tertutup, terjebak dalam baku tembak.

Serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 8.485 warga Palestina dan melukai lebih dari 21.000 lainnya, menurut angka terbaru yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah, yang diambil dari sumber di daerah kantong yang dikuasai Hamas. Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan sebanyak 1,4 juta orang lainnya menjadi pengungsi internal, setelah IDF memperingatkan penduduk di Gaza utara untuk pindah ke selatan.

Tapi Hamouda tidak punya waktu untuk berduka atas kematian mereka, katanya, karena dia masih khawatir tentang apa yang akan terjadi pada mereka yang sejauh ini selamat.

Di Florida Selatan, sepupu Manal, Eyad Abu Shaban, juga mengalami kesedihan yang sama. “Sepertinya seluruh duniamu berhenti,” katanya.

“Bukan hanya satu, dua, tiga, atau empat – ini adalah 42 anggota, sangat sulit untuk mengatasinya,” lanjutnya.

Abu Shaban mengatakan usia korban berkisar antara tiga bulan hingga 77 tahun. Mereka semua tinggal di satu kompleks. Pamannya, Essam Abu Shaban, istrinya Layla Saqallah dan putra mereka Ahmed termasuk di antara mereka yang tewas.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement