Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Duka Keluarga Palestina-Amerika Kehilangan 41 Keluarganya yang Tewas Terbunuh dalam 1 Hari di Gaza

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 02 November 2023 |16:04 WIB
Duka Keluarga Palestina-Amerika Kehilangan 41 Keluarganya yang Tewas Terbunuh dalam 1 Hari di Gaza
Duka keluarga Palestina-Amerika yang kehilangan 41 keluarganya dalam 1 hari akibat perang di Gaza (Foto: Tariq Hamouda)
A
A
A

Shaban mengatakan, untuk menghindari serangan udara Israel, mereka telah mengevakuasi lingkungan sekitar Tel El Hawa dan mencari perlindungan di rumah Saqallah.

Mengutip anggota keluarga yang masih hidup, Hamouda mengatakan jika sebelum serangan udara terjadi, IDF menelepon untuk mengatakan mungkin ada aktivitas militer di daerah tersebut, namun mereka tidak pernah diberitahu untuk meninggalkan rumah mereka.

“Mereka telah mengebom rumah-rumah dengan peringatan dan tanpa peringatan,” katanya, sambil meratapi banyaknya ketakutan, kebingungan dan tidak ada tujuan.

Ibu mertuanya sedang berada di balkon ketika serangan pertama terjadi, kata Hamouda. Dia berhasil melarikan diri dengan bantuan seorang kerabatnya yang juga selamat.

Serangan kedua benar-benar menghancurkan kompleks tersebut, menewaskan puluhan kerabatnya.

Sebuah video yang diambil oleh anggota keluarga yang selamat dan diberikan kepada CNN menunjukkan banyak jenazah – yang dibungkus dengan kain kafan putih – ditempatkan di kuburan massal.

“Ibu mertua saya mengatakan anak-anaknya mencoba mengungsi, tapi mereka tidak punya waktu,” kata Hamouda, seraya menambahkan bahwa keluarganya tidak terlibat dalam aktivitas militan dan mereka “tidak ada hubungannya sama sekali.”

Abu Shaban, seorang pengembang real estat Boca Raton, mengatakan bahwa keluarga tersebut hanyalah warga sipil, dan banyak profesional medis di antara mereka.

Dari empat saudara laki-laki Manal – Saed, Omar, Ameed dan Khorsheed – tiga di antaranya adalah dokter mata. Sedangkan yang lainnya adalah dokter THT. Hamouda mengatakan mereka mengoperasikan jaringan klinik mata milik keluarga terbesar di Gaza.

“Kami tidak memiliki anggota Hamas [di keluarga kami]. Mereka hanyalah orang-orang biasa: dokter, nenek, kakek, paman, bibi, dan anak-anak,” kata Abu Shaban.

“Maksud saya, jika Anda ingin memusnahkan Hamas maka Anda harus mencari sumbernya,” tambahnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement